reformasi intelijen indonesia - An Overview
reformasi intelijen indonesia - An Overview
Blog Article
The government does not have the best to interfere with The inner self-governance of the CSO. The Legislation on Foundations, nevertheless, stipulates which the organizational construction of the foundation should consist of three organs: the Governing Board (
In addition, It isn't clear from Write-up 82A in the Perppu regardless of whether an organization must be formally sanctioned underneath Content articles sixty, sixty one, 62, or 80A just before its members are matter to legal charges. In making use of criminal penalties below Report 82A, There's also no clarity about that has the authority to find out whether or not an organization violates Report fifty nine.
This expanded series of “blasphemy legislation” have severe hazard of currently being executed versus speech or advocacy that's essential of the government. In addition, The brand new Legal Code is made up of particular prohibitions (against incitement of somebody to alter religions or become non-religious and against the promotion of contraception to kids) that can Restrict the expressive pursuits of faith-centered CSOs and of CSOs supporting reproductive rights, respectively.
… How about People unregistered teams, how do we control how they need to be disbanded? We want a clear lawful basis… Are you able to envision if Professional-IS people manufactured a speech at a community celebration just like the Car Free of charge Working day after which declared that The federal government were infidels and killing them must be justified?”
Perjalanan Bangsa Indonesia dalam mencapai politik yang adil dan sejahtera sangat panjang. Perubahan dari orde lama menuju orde baru, maupun orde reformasi selalu menelan korban. Pada period menuju reformasi ditandai dengan penembakan terhadap mahasiswa demonstran dan pembakaran mall, gudang rokok milik Gudang Garam, toko kelontong, dan rumah menjadi sasaran concentrate on. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan politik Islam pada masa reformasi. Penelitian ini menggunakan penelitian Studi pustaka dengan. sumber hukum primer dari buku dan sumber knowledge sekunder dari artikel maupun jurnal. Hasil dari penelitian ini adalah Politik Islam pasca Orde Baru (reformasi) bukan merupakan “daur ulang” politik masa lampau, dalam pengertian muatan pembentukan pemerintahan Islam, tetapi berakar dari pilihan intelektual setelah mengalami mental exercising.
(one) Every person shall be absolutely free to pick also to practice the religion of his/her choice, to choose one’s education, to select one’s employment, to select one’s citizenship, and also to pick one’s place of residence within the condition territory, to go away it and also to subsequently return to it.
Untuk mencegah terulangnya pendadakan strategis perlu dilakukan penguatan terhadap intelijen di Indonesia. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam rangka penguatan intelijen negara. Langkah pertama adalah dengan memperbaiki intelligence cycle, sebagaimana diketahui faktor kegagalan intelijen terjadi apabila salah satu dari tahapan intelligence cycle mengalami kesalahan atau kegagalan maka dipastikan intelijen akan gagal oleh karena itu siklus intelijen harus berjalan sempurna.
Titik utama yang perlu dilakukan reformasi dalam fungsi intelijen adalah fungsi pengamanan dalam hal ini perlu dilakukan pembentukan organisasi kontra intelijen. Dalam kegiatan kontra intelijen media massa merupakan fenomena sosial yang sekaligus juga politik, media massa merupaka critical level
Abstrak Artikel ini menguji kompleksitas seputar kekerasan yang dilakukan oleh Muslim terhadap komunitas Ahmadiyah di Indonesia di period baru demokrasi reformasi. Kekerasan muncul sejak 1998 pasca Suharto ketika beberapa kelompok Muslim seperti Front Pembela Islam (FPI), yang mengklaim bahwa Ahmadiyah adalah kelompok yang sesat menurut ortodoksi Islam. Artikel ini mencoba memahami mengapa dan bagaimana Ahmadiyah menjadi concentrate on serangan kekerasan oleh beberapa kelompok Muslim di era pasca Suharto dengan meningkatnya kelompok fundametalis Islam setelah menemukan kebebasan baru beragama. Dengan demikian, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana faktor politik, ekonomi dan teologi Islam muncul sebagai faktor penting yang mengkontribusi atas serangan kekerasan. Melalui identifikasi studi kasus tertentu penyerangan di kota-kota lintas pulau Jawa dan Lombok, saya juga akan mengeksplorasi bagaimana pemerintah membuat kebijakan untuk menemukan solusi yang terbaik dan sejauhmana efektifitas kebijakan tersebut untuk menyelesaikan masalah.
Belum ada mekanisme yang jelas bagaimana mengevaluasi lembaga telik sandi tersebut agar tidak dijadikan kepentingan politik dan kelompok tertentu.
Para reformator menyadari apa yang terjadi dalam gereja, hati nurani mereka tidak bisa melihatnya begitu saja bagaimana hidup umat Tuhan yang jauh dari firman Tuhan.
[20] Moerdani is named a armed service officer who has long been associated with the intelligence pursuits quite a bit, so his determine is frequently viewed as mysterious. Moerdani was directly associated with the navy Procedure dealing with the hijacking of Garuda Indonesia Flight 206 at Don Mueang Airport, Bangkok, Thailand on March 28, 1981, an occasion which was afterwards documented as the main aircraft hijacking in Indonesian airline record and the 1st act of jihadist terrorism in Indonesia.
Regulation No. seventeen of 2013 on Societal Corporations presents there are two different types of CSOs, namely (1) those with lawful entity, which include Foundations and Associations; and (2) societal organizations without having lawful entity standing, which include things like any corporations create by civil Culture. The registration position as a Societal Business is received instantly by a Foundation or an Association once the lawful entity standing is granted because of the Ministry of Legislation and Human Rights, so that they're not necessary to undertake supplemental registration with the Ministry of Residence Affairs.
The moment of Sumpah Pemuda (Young Guy Oath) occurred 84 yrs ago, reflecting the spirit of nationalism that Di Sini is still essential Within this Reformation period. This paper endeavors to dig deeper which means of Sumpah Pemuda in its pre-independence era and applying it to our modern scenario.